PENDAHULUAN
Nukleus terusun dua jenis partikel, yaitu proton yang bermuatan positif dan neutron yang neteral, yang ketika berkumpul bersama
disebut nukleon.
Dalam modul ini kita akan mempelajari tentang Nukleon, gaya Nukleon,
Deuteron, Nukleus, Nukleus sebagai sebuah bola
dan Energi Ikat Inti. Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan memiliki kemampuan untuk dapat :
1.
Menjelaskan
Nukleon,
2.
Menjelaskan
Gaya Nukleon,
3. Menjelaskan
Deutron,
4.
Menjelaskan
Nukleus,
5.
Menjelaskan
Nukleus sebagai Bola, dan
6. Menjelaskan
Energi Ikat Inti.
Kemampuan tersebut sangat penting bagi mahasiswa
atau sederajat karena materi ini sangat dasar dalam pembelajaran fisika inti. Sebagai calon Guru dapat mengembangkan materi
ini sesuai dengan kebutuhan atau kemampuan.
MATERI / ISI
1.
NUKLEON
Nukleus terusun dua jenis partikel, yaitu proton yang bermuatan positif dan neutron yang neteral, yang ketika berkumpul bersama
disebut nukleon. Sifat-sifat utamanya
dapat dilihat di Tabel 1.
Tabel 1.
|
Proton
|
Neutron
|
Muatan
|
+ 1,6 x 10-19 C
|
0 C
|
Massa Diam
|
1,67252 x 10-27 kg
938,256 MeV
1,007277 u
|
1,67482 x 10-27 MeV
939.550.kg
11,008665 u
|
Spin
|
½
|
½
|
Momen Magnetik
|
+2,7928 βn
|
-1,9128 βn
|
Satuan massan atom, u, didefinisikan sedemikina rupa
sehingga sebuah atom memiliki masssa diam tepat 12 u ; magneton
nuklirnya, βn, diberikan sebagai
2.
GAYA NUKLEON
Ketika Nukleon-nukleon saling didekatkan (dalam orde 10-15
m = 1 em), didapati bahwa nukleon-nukleon tersebut menunjukkan gaya tarik
menarik yang kuat di dalam rentang yang pendek, yaitu pada jarak yang lebih
besar daripada beberapa temtometer, gaya nukleon pada pokoknya akan bernilai
nol. Gaya tarik-menerik didapati tidak bergantung pada muatan nukleon, artinya
bahwa gaya proton-proton, neutron-neutron dan proton-neutron seluruhnya
kira-kira sama.
3.
DEUTRON
Deutron atau
deuterium adalah sistem ikatan yang tersusun dari proton dan neutron, dan
mempresentasikan nukleus paling sederhana yang memiliki lebh daripada satu
elektron. Sifat-sifat deutron adalah memiliki : muatan +1,6 x 10-19
C, massa 1875,5803 MeV atau 2,013553 u, spin S = 1 (ini merupakan jumlah
spin-spin neutron dan proton), momen genetik +0,8574 βn, dan totoal
momentum anguler J = 1.
Kita dapat menyematkan momentum anguler orbital
terkuantisasi L tunggal terhadap suatu atom. Namun, lantaran interaks
proton-neutron adalah non sentral, didapati bahwa deutron tidak memiliki
momentum anguler orbital yang pasti. Alih-alih, deutron dalam keadaan dasarnya
memiliki probalitas sebesar 96% untuk berada dalam keadaan S(L=0) dan probalitas
sebesar 4% untuk berada dalam keadaan D(L = 2).
4.
NUKLEUS
Dari seluruh nukleus yang dikenal, sebanyak 270 di
antarannya adalah nukleus stabil, sedangkan empat setengah kali dari bilangan
itu adalah nukleus tidak stabil. Setiap nukleus didefinisikan dengan nomor atom
z, yaitu suatu bilangan bulat yang sama dengan jumlah neutronnya dan nomor
masssa A = N + Z, yang merupakan total jumlah nukleon. Nukleus-nukleus
ditentukan melalui pemberian simbol X dari unsur kimia tertentu, dengan nilai Z
sebagai subskrip awal dan nilai A sebagai superskrip awal, sehingga tulisannya
menjadi .
Nukleus-nukleus dikelompokkan menjadi tiga kategori. Isotop adalah nukleus-nukleus yang memiliki
nomor atom Z (proton) sama, contohnya dan . Isoton
adalah nukleus-nukleus yang memiliki nomor neutron N sama, contohnya dan . Isobar
adalah nukleus-nukleus yang memiliki nomor massa A sama, contohnya dan .
5.
NUKLEUS
SEBAGAI SEBUAH BOLA
Jika kerapatan materi inti diasumsikan konstan, maka
volume suatu nukleus akan berbanding lurus dengan jumlah nukleon A yang berada
di dalamnya. Untuk bentuk bola (sferis)
yang simetris, kita memiliki V = A,
yang memberikan radius R sebesar
Beberapa
eksperimen telah dilakukan untuk
memerikasa relasi ini hingga memperoleh nilai r0. Ditemukan
bahwa nilai r0 tersebut bergantung pada sifat inti yang akan diukur.
Untuk ukuran distribusi massa, r0 = 1,4 fm ; sedangkan untuk ukuran
distribusi muatan, r0 = 1,2 fm.
Dari
gambaran nukleus sebagai bola dengan distribusi muatan seragam Ze, nampak bahwa
nukleus akan memiliki energi elektrostatik sebesar
(untuk nilai Z yang Besar)
6.
ENERGI IKAT INTI
Ditemukan bahwa massa diam suatu nukleus stabil lebih
kecil daripada jumlah aljabar massa diam nukleon-nukleon unsur pemberntuknya.
Penyusunan massa terjadi karena energi lebih negatif diperlukan untuk memegang
nukleon-nukleon agar tetap menyatu di dalam nukleus. Total energi ikat nuklir,
BE, diberikan oleh selisih antara energi
diam nukleon-nukleon unsur dengan energi diam nukleus akhir.
Dengan mp, mn, dan Mnuk
masing-masing adalah massa diam proton, neutron dan inti (nuklir).
PENUTUP
1)
Kesimpulan
Nukleus memiliki sifat-sifat utama yaitu :
|
Proton
|
Neutron
|
Muatan
|
+ 1,6 x 10-19 C
|
0 C
|
Massa Diam
|
1,67252 x 10-27 kg
938,256 MeV
1,007277 u
|
1,67482 x 10-27 MeV
939.550.kg
11,008665 u
|
Spin
|
½
|
½
|
Momen Magnetik
|
+2,7928 βn
|
-1,9128 βn
|
Dari seluruh nukleus yang dikenal, sebanyak 270 di
antarannya adalah nukleus stabil, sedangkan empat setengah kali dari bilangan
itu adalah nukleus tidak stabil. Setiap nukleus didefinisikan dengan nomor atom
z, yaitu suatu bilangan bulat yang sama dengan jumlah neutronnya dan nomor
masssa A = N + Z, yang merupakan total jumlah nukleon.
2)
Pertanyaan
1. Didalam materi
telah tertera bahwa dari seluruh nukleus yang dikenal, sebanyak 270 di
antarannya adalah nukleus stabil, sedangkan empat setengah kali dari bilangan
itu adalah nukleus tidak stabil. Dimanakah letak ketidakstabilan nukleus
itu...?
2. dan tergolong nukleus berkategori...?
3. Apabila suatu
elektron dibatasi di dalam nukleus yang berdiameter 10-19, berapakah
energi kinetik minimumnya...?
4. Misalkan panjang
gelombang cahaya terbesar yang masih nampak oleh mata adalah 7000A0.
Seberapa cepatkah pesawat harus bergerak agar cahaya hijau (λ = 5000 A0)
di pesawat tidak nampak bagi seorang pengamat di bumi...?
5. Beberapa eksperimen
telah dilakukan untuk memerikasa relasi
ini hingga memperoleh nilai r0. Ditemukan bahwa nilai r0
tersebut bergantung pada sifat inti yang akan diukur. Coba jelaskan secara
rinci mengapa nilai r0 bergantung pada sifat inti yang akan diukur...?
No comments:
Post a Comment