Sunday, April 20, 2014

Psikologi Belajar



1.      Psikologi Belajar
A.    Pengertiannya
Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia dengan tujuan untuk dapat memberlakukannya dengan tepat. Karena itu pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam proses belajar adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik, sehingga merupakan suatu kebutuhan dan keharusan bagi setiap pendidik untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi.
B.     Objek ilmu jiwa Belajar
Yang menjadi objek dalam pendidikan adalah anak didik, banyak cara yang bisa digunakan dalam psikologi anatara lain :
-          Eksperimen, yaitu untuk mengetes keyakinan tentang tingkah laku manusia dalam kondisi tertentu,
-          Observasi, yaitu untuk mempelajari gejala kejiwaan melalui pengamatan sengaja, teliti dan sistematis,
-          Genetik, yaitu untuk meneliti masa pertumbuhan,
-          Tes, yaitu untuk mengukur semua jenis kemampuan, minat, bakat, prestasi, sikap, dan ciri keperibadian.
C.    Tujuan dan Mamfaat Ilmu Jiwa Belajar
Tujuan dan mamfaatnya antara lain :
1)      Dapat di mamfaatkan oleh guru untuk tidak memaksakan kehendak kepada anak didik supaya belajar kalau memang belum siap untuk belajar, karena pendidik tersebut sudah memiliki pengetahuan tentang hubungan antara tingkat kematangan dan kesiapan belajar si anak.
2)      Memperoleh ilmu pengetahuan tentang hakikat anak didik, teori-teori khas perilaku belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, tentang sifat setiap anak berbeda-berbeda dalam belajar. Dengan demikian mampu memahami masalah belajar anak didik dan siap menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan kreatif dalam rangka meningkatkan hasil belajar yang optimal, dll.
D.    Ruang Lingkup Ilmu Jiwa Belajar
Ruang lingkup kajiannya antara lain :
a.       Prinsip-prinsip perkembangan manusia, masalah perkembangan secara rinci dan lengkap di bahas dalam cabang tersendiri antara lain, fsikologi perkembangan, fsikologi anak.
b.      Pengaruh keturunan dan lingkungan yaitu sejauh mana kedua faktor tersebut memainkan peranan dalam pembentukan dan perkembangan pribadi manusia.
c.       Masalah belajar yaitu yang berkenaan dengan proses belajar, prodak belajar, teori-teori belajar, kesulitan-kesulitan belajarserta diagnosisnya, macam-macam model dan tipe belajar, masalah materi-materinya tersebut.

2.      Konsep dasar belajar dan perbuatan belajar
A)      Pengertian Belajar
Belajar  merupakan salah satu  faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pada hakikatnya belajar itu adalah suatu proses di mana terjadinya suatu perubahan pada perilaku, perubahan tersebut terjadi akibat pengalaman secara langsung maupun tidak langsung dari individu selama hidupnya.
B)       Bentuk-bentuk belajar
Walaupun belajar di katakan berubah, namun untuk mendapatkan perubahan itu bermacam-macam caranya. Setiap perbuatan belajar mempunyai ciri-ciri masing-masing, oleh karena itu bentuk-bentuk belajar adalah :
a)      Belajar arti kata-kata
Maksudnya adalah orang mulai menangkap arti yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan. Mengerti arti kata-kata merupakan dasar-dasar terpenting. Orang yang membawa akan mengalami kesukaran untuk memahami isi bacaan karena ide-ide yang terpenting dalam setiap kata. Oleh karena itu, penguasan arti kata-kata adalah penting dalam belajar.
b)      Belajar kogntif
Tak dapat disangkal bahwa belajar kognitif bersentuhan dengan masalah mental. Objek-objek yang diamati di hadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan, atau lambang yang merupakan sesuatu bersifat mental.
c)      Belajar menghafal
Menghafal adalah suatu aktivtas menanamkan suatu matri verbal dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan ( diingat ) kembali secara harfiah.
d)     Belajar teoritis
Bentuk belajar ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan problem-problem secara efektif dan efisien.

e)      Belajar Konsep
Konsep atau pengertian adalah suatu arti yang mewakili sejumlah obje yang mempunyai ciri-ciri yang sama, orang yang memiliki konsep, mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapinya, sehingga objek di tempatkan dalam golongan tertentu.
f)       Belajar kaidah
Belajar kaidah adalah bila dua konsep atau lebih di hubungkan satu sama lain, terbentuk suatu ketentuan yang merprensikan suatu keteraturan orang yang telah mempelajari suatu kaidah, mampu menghubungkan beberapa konsep.
g)      Belajar berpikir
Dalam belajar ini, orang di hadapkan pada suatu masalah yang harus di pecahkan, tetapi tanpa melalui pengamatan dan reorganisasi dalam pengamatan masalah harus di pecahkan melalui operasi khususnya menggunakan konsep dan kaidah serta metode-metode bekerja tertentu.
C)      Karakterstik manifestasi, dan ragam hasil perbuatan belajar.
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Karakteristik perilaku belajrar ini dalam beberapa pustaka rujukan antara lain psikologi pendidikan, disebut juga sebagai prinsip-prinsip belajar. Yang menjadi ciri-ciri perubahan karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah :
-          Perubahan Intensional
Perubahan yang terjadi berkat pengalaman atau praktek dengan sengaja dan disadari dengan kata lain bukan kebetulan.
-          Perubahan Positif dan Aktif
Perubahan ini bersifat baik dan bermafaat serta sesuai dengan harapan dan tidak terjadi dengan sendirinya perubahan in akan tetapi karena usaha siswa itu sendiri.
-          Perubahan Efektif dan Fungsional
Perubahan ini mampu membawa pengaruh, makna dan mamfaat tertentu bagi siswa, perubahan ini relatif menetap dan siap apabila di butuhkan dan mampu mendorong timbulnya perubahan-perubahan positif lainnya.
Maniferstasi atau perwujudan perilaku belajar biasanya lebih sering tempat dalam perubahan-perubahan kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berpikir asosiatif dan daya ingat, berfikir rasional, sikap, inhibisi ( mampu mengurangi dan menghentikan tindakan yang tidak perlu ), apresiasi dan tingkah laku efektif.

D)      Faktor-faktor yang mempengaruh belajar.
Secara Global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1)      Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, baik berupa keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
2)      Faktor Eksternal
Yairu faktor yang berasal dari luar pribadi siswa, yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.
3)      Faktor Pendekatan Belajar
Yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

3.      Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuyk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalama. Motivasi ini tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi untuk mencapai prestasi.
A.    Macam-macam Motivasi Belajar
Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting. Siswa tidak akan belajar dalam arti yang sebenarnya kalau tidak ada motivasi, sebagai guru sulit rasanya untuk meningkatkan intelegensi pelajar, maka sebagai seorang motivator guru hendaknya dapat membangkitakan minat belaajr siswa dengan cara memotivasi siswa.
a.       Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar,
b.      Menjelaskan secara kongkret kepada siswa yang dapat di lakukan pada akhir pengajaran,
c.       Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang di capai sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik di kemudian hari,
d.      Membentuk kebiasaan belajar yang baik,
e.       Membantu kesulitan belajar siswa secara individu maupun kelompok,
f.       Menggunakan metode mengajar yang bervariasi.
Motivasi ada 2 macam yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ekstrinsik :
-          Motivasi Intrinsik, jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan, dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri, bisa dikatakan motivasi intrinsik merupakan bawaan manusia sejak lahir atau sebagai fitrah.
-          Motivasi Ekstrinsik, jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain, sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
B.     Bebarapa hal yang mempermudah Motivasi Belajar
Ada beberapa hal yang mempermudah motivasi yatu :
a)      Memberikan penghargaan dengan menggunakan kata-kata, seperti ucapan bagus sekali, hebat dan menakjubkan. Penghargaan yang dilakukan dengan kata-kata (verbal) ini mengandung makna yang positif karena akan menimbulkan interaksi dan pengalaman pribadi bagi diri sendiri.
b)      Memberikan nilai ulangan sebagai pemacu siswa untuk belajar lebih giat. Dengan mengetahui hasil yang yang diperoleh dalam belajar maka siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.
c)      Menumbuhkan dan menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri siswa,
d)     Mengadakan peraminan dan menggunakan simulasi,
e)      Menumbuhkan persaingan dalam diri siswa, maksudnya memberikan tugas untuk di kerjakan sendiri-sendiri, dengan demikian siswa dapat membandingkan hasilnya,
f)       Memberikan contoh yang positif,
g)      Penampilan guru yang menarik, bersih, rapi, sopan dan tidak berlebih-lebihan akan memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

4.      Tinjauan Teoritis tentang Belajar
A)    Teori Belajar Psikologi
Behavorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah dan mengabaikan aspek-aspek mental, dengan kata lain behavorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam suatu belajar, peristiwa belajar semata-mata melatih reflek-reflek sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
B)    Teori Belajar Psikologi Kognitif
Hal ini dikemukakan oleh Piaget, Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelempar aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu tetang tahapan perkembangan individu.
Implikasi teori perkembangan kogniotif Piaget dalam pembelajaran adalah :
-            Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa,
-            Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat mengahadapi lingkungan dengan baik,
-            Bahan yang harus di pelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing,
-            Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.

5.      Model Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu tentang cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau struktur. Metode mengajar juga berarti strategi yang dikuasai oleh guru untuk mengajar dan menyajikan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat di tanggap dan di pahami, serta digunakan oleh siswa dengan baik.
A.    Konsep dasar dan Model-model belajar
Dalam pemilihan metode belajar mengajar beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
-          Sifat dari pelajaran, alat-alat yang trsedia,
-          Besar kecilnya kelas atau tempat,
-          Kesanggupan guru
-          Banyak sedikitnya bahan dan tujuan pelajaran.
Suatu hal yang perlu dihidari dalam proses belajar mengajar adalah situasi yang tidak komunikatif antara guru dan siswa, kalau siswa tdak dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru maka besar kemungkinan siswa tidak dapat menguasai materi yang di ajarkan guru (Assution, 1985)
Model-model belajar :
1.      Peta Pikiran                                             5.   Kebermaknaan Belajar
2.      Kecerdasan Ganda                                 6.   Konstruksivisme
3.      Meta Kognitif                                         7.   Prinsip Belajar Aktif
4.      Komunikasi
B.     Model Pembelajaran Informasi
Dalam suatu kegiatan belajar, seseorang menerima informasi dan kemudian mengolah informasi tersebut di dalam memori. Atkinson dan Shiffin (1968), mengajukan suatu teori atau model tentang pemrosesan informasi dalam memori manusia yang menyatakan bahwa informasi di proses dan di simpan dalam 3 tahapan, Yaitu :
-          Sensory Memory (SM)
Informasi masuk ke dalam sistim pengolah informasi manusia melalui berbagai saluran sesuai dengan Inderanya.
-          Short-term Memory (STM)
Short-term memory atau woking memory berhubungan dengan apa yang sedang dipikirkan seseorang pada suatu saat ketika menerima stimulus dari lingkungan.
-          Long-term Memory (LTM)
Ini merupakan memory penyimpanan yang relatif permanen, yang dapat menyimpan informasi meskipun informasi tersebut mungkin tidak di perlukan lagi.
C.    Model Belajar Perilaku
Model belajar perilaku dilatar belakangi oleh aliran Behavorisme, dia memandang perilaku manusia sebagai suatu rangkaian stimul;us dan respon, stimulus adalah sebagai penyebabnya atau rangsangannya yang klasifikasikan sebagai faktor luar, meski kadang-kadang rangsangan itu dari dalam, edangkan respon adalah sebagai akibatnya reaksi terhadap stimulus tersebut.

6.      Proses Belajar
A)    Makna dan Proses
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkain kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, dan meniru. Dalam arti luas belajar artinya kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.
B)    Belajar Tuntas
Belajar tuntas (mastery learning) adalah filosofi pembelajaran yang berdasar pada anggapan bahwa semua siswa dapat belajar bila di berikan waktu yang cukup dan kesempatan belajar yang memadai.
C)    Kemaknaan Belajar Tuntas
Belajar tuntas tidak berhubungan dengan isi topik, melainkan hanya dengan proses pengusaanya, metode ini berdasar pada model yang dibuat oleh Benjamin S. Bloom, dengan penyempurnaan oleh James H. Block.
Dua permasalahan yang sering muncul dalam pelaksanaan belaajr tuntas, yaitu :
1.      Pengelompokan dan pengaturan jadwal bisa memunculkan kesukaran,
2.      Bagi sisiwa yang lambat memerlukan waktu yang lebih banyak dalam standar minimum, sehingga siswa yang cepat akan terpaksa menunggu untuk maju ke tingkat yang lebih tinggi.

7.      Diagnosis/diagnosa
Sebelum menetapkan alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar siswa, guru sangat di anjurkan untuk terlebih dahulu melakukan upaya mengenali gejala dengan cermat terhadap fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa tersebut.
Langkah-langkah dalam diagnosis antara lain :
-          Melakukan obserfasi kelas ketika siswa mengikuti pelajaran,
-          Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa,
-          Mewawancarai orang tua/wali dari siswa,
-          Memberikan tes diagnatik bidang kecakapan, dan tes kemampuan intelegensi (IQ)
A.    Hakikat Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah usaha untuk mewujudkan perubahan tingkah laku. Prinsip umum dari belajar adalah minat dan konsentrasi, minat adalah kita benar-benar berminat belajar, niat unu dibangkitkan dari hati yang suka, rasa ingin tahu, penasaran dan semangat yang berkobar. Sedangkan konsentrasi maksudnya memusatkan pikiran dan perhatian bahwa kita dalam proses belajar maka pikiran kita akan terpusat kepada apa yang sedang kita baca dan pelajari.
B.     Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas 2 macam :
1.      Faktor Intern siswa, yakni hal-hal yang muncul dari dalam diri siswa sendiri, baik meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik yang bersifat kognitif.
2.      Faktor Ekstern siswa, yakni hal-hal yang datang dari luar diri siswa, faktor ini meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa.
C.    Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar
Usaha untuk mengatasi kesulitan belajar antara lain :
a.       Untuk anak yang menghadapi hambatan fisik, mental, atau emosi, ia harus mengikuti remedial teaching, sehingga anak memperoleh latihan-latihan khusus sesuai dengan kelemahan yang ada.
b.      Untuk anak yang mengalami hambatan fisik atau kelainan organik, ia harus memperoleh pemeriksaan atau pengobatan dari seorang doktor, dan bila perlu ia harus mengikuti pendidikan di sekolah luar biasa golongan C.
c.       Memberikan perhatian yang cukup.

8.      Perbaikan Belajar Mengajar
Pada prinsipnya, program pengajaran remedial itu lebih cepat di laksanakan tentu saja akan lebih baik. Tempat penyelenggaranya bisa dimana saja, asal tempat itu memungkinkan siswa (yang memerlukan bantuan) memusatkan perhatiannya terhadap proses pengajaran perbaikan tersebut.
 
DAFTAR PUSTAKA
Muhibbin Syas. M.Ed. 1995 Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT. Remaja Rosda Karya-Bandung.

No comments: