Monday, April 21, 2014

Belajar dan Pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang Masalah
Sejak lahir manusia memerlukan dunia luar untuk mengembangkan potensi dan melangsungkan hidupnya. Ia selalu mengadakan interaksi dengan dunia luar. Ia juga selalu belajar, menyesaikan diri dengan dunia luar.
Belajar adalah suatu proses mental yang dinyatakan dalam berbagai bentuk prilaku. Belajar bukan hanya mentransper ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa dalam bentuk hafalan saja, melainkan seluruh potensi pada diri siswa harus dikembangkan, yaitu afektifnya, juga psikomotornya, sehingga diharapkan melalui belajar ini anak/siswa akan menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan harapan tujuan pendidikan nasional.
Sementara pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum.
Belajar dan mengajar adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Siswa dan guru merupakan komponen utama dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan belajar mengajar kedua komponen ini saling berinteraksi. Guru berperan membantu siswa agar belajar secara aktif dan kreatif, sedangkan siswa melakukan dan menerima berbagai konsep atau pengetahuan yang ditransformasikan guru, juga menemukan, dan mengolah informasi tersebut atas bimbingan dari guru.
Peran guru yang lain dalam pembelajaran adalah membuat desain instruksional, menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, atau membelajarkan siswa, mengevaluasi hasil belajar yang berupa dampak pengajaran. Peran siswa adalah bertindak beklajar mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar.

1.2.       Tujuan Penulisan
Makalah  ini dibuat sebagai salah satu bahan informasi tentang hakikat belajar dan pembelajaran, mengajak untuk merubah dan memperbaiki paradigma-paradigma yang tidak sesuai dengan makna dari belajar dan pembelajaran sebenarnya. Adapun tujuan lainnya yaitu:
1.         Memberikan definisi-definisi tentang belajar dan pembelajaran kepada masyarakat disertai pendapat dari beberapa ahli.
2.         Memberikan informasi dan gambaran umum mengenai hakikat belajar dan pembelajaran kepada pendidik dan peserta didik.
3.         Sebagai penuangan ilmu dan pengetahuan selama ditugaskan untuk mempelajari tentang hakikat belajar dan pembelajaran.
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1             Definisi Pendidikan, Belajar, dan Pembelajaran

     Berikut beberapa pengertian tentang pendidikan, belajar, dan pembelajaran:
·           Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 1).
·           Moh. Surya (1997): “Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.”
·           Witherington (1952): “Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.”
·           Crow & Crow (1958): “Belajar adalah diperolehnya kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.”Hilgard (1962): “Belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi.”
·           Di Vesta dan Thompson (1970): “Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman.”
·           Gage & Berliner : “Belajar adalah proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman.”
·           Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.(UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 20).

2.2             Pandangan Masyarakat tentang Belajar dan Pembelajaran

    Tidak sedikit masyarakat yang mengetahui tentang hakikat belajar dan pembelajaran yang sebenarnya (sesuai dengan definisi-definisi diatas), mereka yang mengetahui lebih banyak yang memang berkecimpung di bidang kependidikan. Tidak sedikit pula masyarakat yang belum mengetahui tentang hakikat belajar dan pembelajaran yang sebenarnya. Mereka lebih memaknai bahwa guru bertugas mengajar dan siswa yang diajar. Dalam hal ini berarti guru adalah pemain dan siswa penonton, komunikasi hanya satu arah dari guru ke siswa, guru masih dominan dan siswa yang pasif. Demikian pula pada siswa, karena terbiasa menjadi penonton dalam kelas, mereka sudah merasa nikmat dengan kondisi menerima konsep daripada memberi atau mengungkapkan konsep yang dipahami sebelumnya. Inilah beberapa paradigma masyarakat tentang hakikat belajar dan pembelajaran, setiap paradigma yang mereka pahami akan terlihat hasil akhirnya pada peserta didiknya.

2.3             Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dikenal dengan istilah kompentensi. Peserta didik yang kompeten mengandung arti bahwa peserta didik telah memahami, memaknai, dan memanfaatkan materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Dengan kata lain, peserta didik telah bisa melakukan sesuatu berdasarkan ilmu yang telah dimilikinya, yang pada tahap selanjutnya menjadi kecakapan hidup (life skill).
Dalam ilmu pendidikan belajar pada intinya adalah usaha untuk mewujudkan perubahan tingkah laku. Tingkah laku akan berubah jika mempelajari sesuatu yang belum pernah diketahui sebelumnya, kemudian mengetahui, paham, dan mampu menerapkannya. Perubahan tingkah laku ini yang akan menentukan masa depan setiap orang yang belajar. Inilah hakikat pembelajaran, yaitu membekali peserta didik untuk bisa hidup mandiri kelak setelah ia dewasa “tanpa tergantung pada orang lain”, karena ia telah memiliki kompetensi kecakapan hidup.
Seseorang yang belajar dengan sungguh-sungguh perubahan perilaku akan terwujud. Menurut Moh. Surya (1997) cirri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu:
1.      Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional)
   Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan.
2.      Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu)
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan  pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya.
3.      Perubahan yang konvensional
Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang.
4.      Perubahan yang bersifat positif
Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menunjukkan ke arah kemajuan.
5.      Perubahan yang bersifat aktif
Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan.
6.      Perubahan yang bersifat permanen
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.
7.      Perubahan yang bertujuan dan terarah
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang
8.      Perubahan perilaku secara keseluruhan
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh perubahan dalam sikap dan keterampilan.

2.4              Pendekatan Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar kita mengenal istilah pendekatan mengajar, yang berarti pola atau dasar berpikir dalam melaksanakan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Undang, dkk, 1996 : 16). Pendekatan pembelajaran merupakan kerangka dasar dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga dari pendekatan ini kita bisa menentukan strategi dan metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.
Beberapa pendekatan pembelajaran yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran konstektual (contextual teaching and learning /CTL), merupakan system pendekatan pembelajaran yang bersifat holistic (menyeluruh), pembelajaran ini terdiri atas komponen yang saling terkait. Pembelajaran “diatur oleh siswa sendiri dan pembelajaran kerja sama.” Tugas guru adalah menyiapkan jenis dan bentuk tugas yang akan dikerjakan siswa, yang sesuai dengan minat, kebutuhan, kemampuan siswa. Peran guru di sini sebagai ekspert (ahli) dan mentor. Guru sebagai ekspert karena mengusai materi dan proses pembelajaran secara professional. Dia juga mentor karena dengan pengalaman dan wawasannya yang luas mampu mengerti kebutuhan dan minat, serta kesulitan yang dihadapi siswa. (Sukmadinata, 2004, 176)

   2. Pembelajaran Mencari dan Bermakna
Ausubel dan Robinson (dlm Sukmadinata, 2004: 189), mengembangkan pendekatan pembelajaran yang bertolak dari dua kontinum yang bersilangan, yaitu belajar mencari (discovery learning), belajar menerima (reception learning), belajar bermakna (meaningful learning), dan belajar menghapal (rote learning). Kedua kontinum ini dapat dilihat dalam bagan berikut.

   3. Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Pembelajaran berbasis pengalaman merupakan suatu proses belajar mengajar yang berfokus atau menekankan pengalaman siswa, baik pengalaman intelektual, emosional, sosial, maupun fisik – motorik. Pembelajaran ini sesungguhnya hanya melanjutkan dan memformalkan proses kehidupan. Pengalaman-pengalaman hidup siswa tersebut sengaja dibuat dan diciptakan sehingga menjadi terencana, lebih sistematis, disadari, diarahkan, dan terbimbing.

4. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (kerjasama) merupakan model pembelajaran yang bertolak dari sifat dasar manusia mahluk sosial, dan diarahkan pada pada pengembangan kemampuan siswa dalam realisasi sifat dasar tersebut.

5. Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran dengan fokus pada bahan ajaran (Sukmadinata, 2004 : 197). Bahan ajaran ini disusun secar terpadu dan dirumuskan dalam bentuk tema-tema pembelajaran. Melalui pendekatan pembelajaran terpadu ini diharapkan siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh dan pembelajaran menjadi bermakna. Bermakna dalam arti siswa dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep. Siswa aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembutan keputusan, karena pengalaman belajar siswa menempati posisi penting.
 

BAB III
PENUTUP

3.1                  Kesimpulan

   Tidak sedikit masyarakat yang beranggapan bahwa guru itu yang mengajar dan siswa yang diajar. Kondisi seperti inilah yang membedakan kualitas hasil akhir setiap orang yang belajar, karena orang-orang yang selalu belajarlah yang akan melahirkan SDM-SDM yang benar-benar berkualitas sesuai dengan bidangnya masing-masing..
   Untuk menciptakan SDM yang berguna bagi bangsanya, diperlukan suatu sistem pendidikan yang benar-benar dibutuhkan. Sistem pendidikan tidak lepas dengan istilah belajar dan pembelajaran harus dikemas secara professional dan proporsional.
Guru mengajar dan siswa yang diajar, menitik beratkan bahwa siswalah yang wajib belajar sehingga gurulah yang aktif dan siswa yang pasif karena dalam hal ini gurulah yang selalu memberikan konsep yang dia pahami, sedangkan siswa hanya menerima konsep tersebut apa adanya. Paradigma-paradigma lama seperti inilah yang masih dipertahankan dan belum berubah menjadi paradigma membelajarkan siswa. Justru yang harus dijadikan paradigma adalah guru sebagai sutradara sedangkan siswa yang menjadi pemain, jadi guru yang memfasilitasi aktifitas siswa dalam mengembangkan kompetensinya sehingga memiliki kecakapan hidup untuk bekal hidup dan penghidupannya sebagai insan mandiri.

 BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Strategi belajar mengajar, Universitas Malang
TIM Pengajar Mikro, Universitas. Syiah Kuala. Darusssalam Banda Aceh
http://elmuttaqie.wordpress.com/2008/11/18/pengertian-dan-hakekat-pembelajaran (diakses 05 April  2010, 15:30)
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/30/taksonomi-perilaku-individu/ (diakses 05 April  2010, 15:38)
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Negara_Maju_dan_Negara_Berkembang_9.1 (diakses 05 April  2010, 15:42)
http://www.idp-europe.org/symposium/files/Wednesday_Plenary/Anupam-Ahuja_Miriam-D-Skorten_Teacher-Education_id.pdf (diakses 05 April  2010, 15:45)
http://pkab.wordpress.com/2008/04/29/model-belajar-dan-pembelajaran-berorientasi-kompetensi-siswa/ (diakses 05 April  2010, 16:00)



No comments: