Sunday, April 20, 2014

BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI JABATAN PROFESIONAL


A.    Bimbingan dan Konseling
Bimbingan yaitu memberi bantuan, arahan, motifasi, nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan dan menaggulangi masalahnya sendiri. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian layanan professional yang berhubungan dengan manusia. Bantuan yang diberikan adalah usaha mengembangkan potensi siswa agar mampu membuat keputusan sendiri secara tepat dalam memecahkan masakah-masalah atau kesukaran-kesukarannya.

1.      Bimbingan
Pengertian bimbingan mengandung dua arti yaitu: (1) memberikan Informasi. (2) menuntun atau mgarahkan kea rah suatu tujuan yang spesifik. Jadi, bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu memperkembangkan potensi, mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara tanggung jawab tanpa bergantung pada orang lain.
Pelaksanaan bimbingan perlu memperhatikan prinsip berikut ini;
1.      Bimbingan adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat mambantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
2.      Bertitik tolak  pada individu yang dibimbing.
3.      Diarahkan pada individu, dan tiap individu memiliki karakteristik tersendiri.
4.      Masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh tim pembimbing di sekolah hendaknya diserahkan kepada ahli lembaga.
5.      Bimbingan harus luluwes dan fleksibel.
6.      Program bimbingan harus sesuai dengan program sekolah dimana bimbingan berlangsung.
7.      Pengelola dan penanggung jawab bimbingan dikelola oleh orang yang memiliki keahlian dibidang bimbilang dan penyuluhan.
8.      Melakukan eveluasi terhadap peleksanaan bimbingan untuk mengetahui kegagalaan dan keberhasilan.
Dasar-dasar hubungan yang baik yang dibimbing adalah hubungan atas dasar penghargaan, kepercayaan, pemahaman, dan kasih.

 2.      Konselor
Konselor adalah seseorang yang berkewajiban membantu siswa yang mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dengan proses belejar yang dialaminya maupun kesulitan-kesulitan pribadi yang berpenaruh lagsung atau tidak langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa tersebut.
Kualitas-kualitas pribadi konselor yang memberikan kontribusi terhadap konseling profesionsal yaitu:
1.      Niat baik untuk mensejahterakan orang .
2.      Mampu hadir untuk orang lain.
3.      Memahami  dan menerima kemampuan pribadi seseorang.
4.      Mau dikritik dan mau mengambil resiko.
5.      Menghormati mengapresisi diri.
6.      Mau memberikan model untuk klien.
7.      Berorientasi pada pertumbuhan
8.      Mau mengambl resiko dari kesalahan dan mau memperbaikinya
9.      Mengetahui bahwa seseorag itu menghendaki gaya konseling yang sesuai dengan kepribadian orang tersebut.
Pemberian bantuan non professional dapat memberikan bantuan itu diamana saja yang memungkinkan dua orang atau lebih untuk bertemu. Untuk pemberi bantuan prifesional dan para professional.
                       
B.     Prinsip Prinsip Bimbingan dan konseling
Konselor atau pembimbing yang tangguh dan profesional  muncul dan tumbuh melalui pengalaman yang terus menerus dengan prrinsip professional.
1.      Kenselor harus memulai kariernya sejak awal dengan program yang jelas dan memiliki kesiapan yang tinggi umtuk melakukan program konseling
2.      Konselor selalu mempertahankan sikap profesional tyanp[a gangguan keharmonisan hubungan antar konselor dengan personal sekolah lainnya  dan siswa.
3.      Konselor ber tanggung jawab untuk memahami perannya sebagai koselor professional
4.      Konselor bertanggung jawab kepada siswa baik pada siswa yang gagal.
5.      Konselor harus memahami dan mengembangkan konpetensi untuk membantu peserta didik yang mengalami m,asalah dengan kadar yang cukup parah.
6.      Konselor harus bisa bekerja sama secara efektif dengan kepala sekolah.
Prinsip-prinsip tersebut diatas menggambarkan bahwa konselor yang profesional adalah yang pekadan responsif terhadap keadaan maupun bagi peserta didiknya serta mampu mengatsi barbagai problematicnya dalam belajar.

(1)   Tugas-tugas konselor sekolah
Secara umum khusus konselor sekolah mempunyai tugas-tugas sebagai;
1.      Bertangung jawab.
2.      Mengumpulkan dan menyusun data.
3.      Memilih dan mempergunakan berbagai instrument tes psikologis.
4.      Melaksanakan bimbingan kolompok maupun bimbingan individual (wawancara konseling).
5.      Membantu petugas bimbingan untuk mengumpulkan’ menyusun dan mempergunakan imformasi tentang berbagai permasalahan pendidikan dan pekerjaanm, jabatan atau karier, yang dibutukan oleh guru bidang studi  dalam proses belajar mengajar di kelas.
6.      Meleyani orang tua/wali murid yang ingin mengadakan konsultasi tentang anaknya.
(2)   Persyaratan Konselor sekolah
Seorang konselor harus memenuhi persyaratan tertent:
1.      Penerima (acceptance)
2.      Penuh pemahaman (understanding)
3.      Kesugguhannya (sincerity)
4.      Kemampuan ber komunikasi (communication)
Bagi setiap guru den konselor penting sekali mengetahui mmotivasi belarjar gunanya adalah untuk:
1.      Membangkitkan, menigkatkan, dan memelihara semangat belajar sampai berhasil.
2.      Mengobarkan semangat belajar siswa.
3.      Mengingatkan dan mentadarkan guru untik memilih satu diantara macam-macam peran yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
4.      Memberi peluang guru untuk kerja.

C.    Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling
1.      Tujuan Bimbingan Konseling
Tujuan yang ingin  dicapai dalam bimbingan disekolah ialah kebahagian hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif, kesanggupan hidup bersama dengan orang lain, dan keserasian cita-cita siswa dengan kemampuan yang dimiliki.
Ada beberapa tujuan program bimbingan di sekolah yaitu:
1.      Membantu para siswa untuk lebih mengenal sekolahnya.
2.      Membantu siswa untuk menyedari betapa pentingnya pemikiran dan perencanaan karirnya di masa depan.
3.      Membantu siswa untuk memiki pengertian tentang berbagai kekuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan terjadinya perubahan-perubahan yang besar dalam dunia pendidikan, pekerjaan, jabatan/karir dan industri serta pengaruhnya terhadap masa depannya.
4.      Membantu memberikan semengat kepada siswa untuk memilih dan menentukan lapangan studi.
5.      Mendiskusikan dengan orang tuanya mengenai karir anak dimasa depan.
6.      Membantu siswa dalam menentukan, mengukur dan memahami potensi-potensi/kemampuan-kemampuan.
7.      Membantu siswa untuk lebih mengenal lingkungan sekitarnya terutama lapangan kerja.
8.      Menunjukkan kepada siswa aspek kerja sama dengan masyarakat.
9.      Membantu siswa mangenai berbagai kasusatau latihan tertentu.
10.  Membantu siswa untuk memilih salah satu sebagian dari keseluruhan karir yang ditetapkannya.
11.  Membantu siswa untuk lebih ,memahami arti dan cara belajar serta kebiasaan bekerja yang efektif dan efesien.
12.  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan realisasi tentang penggumam waktu luangnya secar bijaksana dan membantu memilih mengmbangkan hoby yang sesuai dengan kemampuan dan minat-minatnya.
13.  Menunjukkan kepada siswa bagaimana suatu rencana karir yang telah disusun dengan baik,
14.  Membantu siswa untuk memperoleh  penergtian yang lebih baik tentang kualitas perbedaan individual.
15.  Berusaha menmukan kebutuhan-kebutuhan siswa dan menyarankan perubahan dalam kebijaksanaan kurikulum.
16.  Membantu orang tua/wali siswa.
17.  Memberikan berbagai informasi kepada semua pihak termasuk orang tua, guru dan staf lainnya.
2.      Fungsi Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling mempunyai beberapa fungsi dalam petunjuk pelaksanaan bimbingan  dan konseling untuk SLTP dan SMU, yaitu : (1) fungsi pemahaman individu, (2) fungsi pencegahan dan pengembangan, (3) fungsi membantu memperbaiki penyesuaian diri.
3.      Layanan Bimbingan Konseling
Layanan dasar bimbingan bertujuan membantu para individu mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan hidupnya yang mengacu pada tugas-tugas perkembangannya. Layanan dasar bimbingan ini ditujukan untuk seluruh individu, dilaksanankan dengan menggunakan strategi bimbingan klasikal dan dinamika kelompok. Kegatan layanan bimbingan dan penyuluhan secara teknis melalui para konselor berkewajiban untuk : (1) membantu pengalaman situasi kelas dan sekolah, (2) memberikan kesemapatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk mendapatkan bantuan, (3) menciptakan hubungan saling percaya mempercayai satu dengan lainnya.
4.      Bimbingan Belajar di Sekolah
Ada tiga langkah utama dalam membimbing siswa, yaitu langkah diagnosis, prognosis, dan treatment ; yaitu (1) diagnosis merupakan langkah pertama, (2) langkah kedua adalah prognosis, dan (3) langkah ketiga meupakan langkah treatment atau pelaksanaan bantuan.

 Kesimpulan
Bimbingan yaitu memberi bantuan, arahan, motifasi, nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan dan menaggulangi masalahnya sendiri. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian layanan professional yang berhubungan dengan manusia. Bantuan yang diberikan adalah usaha mengembangkan potensi siswa agar mampu membuat keputusan sendiri secara tepat dalam memecahkan masakah-masalah atau kesukaran-kesukarannya.
Tujuan yang ingin  dicapai dalam bimbingan disekolah ialah kebahagian hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif, kesanggupan hidup bersama dengan orang lain, dan keserasian cita-cita siswa dengan kemampuan yang dimiliki.
Layanan dasar bimbingan bertujuan membantu para individu mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan hidupnya yang mengacu pada tugas-tugas perkembangannya.
 
Daftar Pustaka
-          Stinnett. T. M (1968) Profesional Problems of teacher. New York : The Macmillan company
-          Dr. H. Syaiful sagala M.Pd (2009) kemampuan professional guru dan tenaga pendidikan. Alfabeta : Bandung

No comments: