Monday, May 5, 2014

Contoh Proposal Skirpsi (pakah melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II3 SMPN 1 kutablang pada mata pelajaran fisika)



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Dalam dunia pendidikan banyak agenda reformasi yang telah dilaksanakan, beragam program ikut serta memeriahkam reformasi pendidkan kini memperbaiki pola hubungan sekolah dengan pemerintah dan lingkungan, pemberdayaan guru, pola pengembangan perencanaan dan model pembelajaran, reformasi pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sector kurukulum, baik struktur maupun prosedur perumusannya. Pembahuruan kurikulum akan lebih bermakana bila dikuti perubahan praktek pembelajaran didalam dan diluar kelas. Indicator perubahan kurikulum diikuti dan ditunjukkan dengan adanya perubahan pada pola penilaian yang menentukan hasil pembelajaran. Keberhasilan implementasi kurikulum di pengaruhi oleh kemampuan guru dalam menerapkan kurikulum tersebut. kemampuan tersebut terutama berkaitan dengan pengetahuan serta tugas yang dibebankan kepadanya. Kondisi tersebut menunjukan bahwa berfungsinya kurikulum terletak pada bagaimana pelaksanaannya disekolah, khususnyadikelas dal;am kegiatan belajar mengajar yang merupakan kunci keberhasilan tersebut.
Dewasa ini berbagai macam komentar diberikan dengan rendahnya prestasi siswa terutama dalam pembelajaran fisika, dengan adanya kenyataan ini perlu ditingkatkan mutu pendidikan termasuk pengajaran fisika. Berbagai factor telah diteliti para ahli umtuk memecahkan masalah ini. Meningkatkan prestasi belajar yang masih rendah, selain peran guru, factor yang mempengaruhi prestasi belajar juga perlu ditingkatkan, misalnya factor intern dan ekstern.
Peran guru dalam upaya meningkatakan prestasi belajar adalah dengan memberikan motivasi. Diantara sekian banyak cara memotivasikan siswa untuk belajar libih giat agara prestasi mereka meningkat adalah dengan mencari tahu bagaimana cara membuat mereka untuk lebih tertarik dalam belajar. Caranya dengan menggunakan metode mengajar yang disenangi anak dan tidak menimbulkan kejenuhan dalam belajar.
Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA khususnya fisika, guru dituntut untuk mengetahui metode yang tepat dalam penyampaian materi salah satunya adalah metode eksperimen.

METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen adalah salah satu metode yang bisa digunakan oleh guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Sehubungan dengan metode itu Djamarah (1995 :95) mengemukakan bahwa “metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari”. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk melakukan sendiri, mengamati sendiri suatu objek, meanganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri.
   Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.adapun kelebihan metode ini adalah seperti dikemukakan Djamarah :
1.      Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.
2.      Dalam membina siswa dalam untuk membuat terobosan – terobosan dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermamfaat bagi kehidupan manusia.
3.      Hasil percobaan yang berharga dapat dimamfaatkan untuk kemakmuran manusia.
Adapun kekurangan metode ini adalah :
1.      Metode ini lebh sesuai dengan pendidikan sains dan teknologi
2.      Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dari bahan yang tidak selalu murah dan mahal.
3.      Penelitian menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan diharapkan karena kemungkinan tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan dan pengendalian.
Fisika adalah bagian dari IPA yang dalam pelaksanaan pembelajarannya diperlukan banyak ketrampilan yaitu mengobservasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasikan hingga mengkomunikasikannya sehingga dalam penyampaiannya perlu digunakan metode yang sesuai dari ketrampilan tersebut misalnya metode eksperimen.
Sarana dan prasarana pendidikan seperti laboratarium fisika juaga sangat penting, karena akan memperangaruhi prestasi belajar siswa. Bila disuatu sekolah tidak terdapat laboratorium atau alat laboratarium tidak lengkap akan mengakibatkan terhambatnya proses belajar mengajar. SMPN 1 kutablang pada kenyataannya masih kurang dibidang fasilitas yaitu alat laboratarium fisika yang dimiliki belum lengkap, sehingga menghambat proses penerapan metode pembelajaran eksperimen bagi siswanya khususnya siswa kelas II 3 SMPN 1 kutablang tersebut. kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dikelas tersebut masih berfokus pada guru, sehingga siswa cenderung hanya mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi yang disampaikan. Hal ini akan menghilangkan kesempatan siswa dalam mengembagkan daya penalarannya untuk memecahkan masalah. Karena itu dalam proses kegiatan belajar mengajar guru perlu menerapkan cara yang tepat sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II3 SMPN 1 kutablang. Pada mata pelajaran fisika agar siswa lebih aktif dalam memperoleh konsep yang sedang dipelajari, sehingga materi yang disampaikan benar – benar dikusai.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang diajukan adalah : “ Apakah melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II3 SMPN 1 kutablang pada mata pelajaran fisika.” 

C.    Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk :
-          Mengungkapkan suatu penerapan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II3 SMPN 1 kutablang pada mata pelajaran fisika.
-          Mengungkapkan suatu upaya yang dapat mengungkapkan cara meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II3 SMPN 1 kutablang pada mata pelajaran fisika
-          Mengungkapkan suatu upaya yang dapat meningkatkan aktvitas dan kreativitas belajar siswa kelas II3 SMPN 1 kuta blang pada mata pelajaran fisika.

D.    Manfaat penelitian
1.      Bagi Siswa
Dengan adanya penelitian ini sebagai upaya peningkatan prestasi yaitu menerapkan metode pembelajaran eksperimen atau mengadakan pratikum langsung/ menggunakan alat – alat laboratarium dalam pembelajaran fisika di harapkan dapat menimbulkan gairah / minat belajar dan menambah pengetahuan siswa sehingga meningkatkan prestasi siswa.
2.      Bagi Guru
Penelitian ini dapat bermamfaat bagi guru, yakni dapat memberikan pengalaman bagi guru bahwa dalam proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran fisika, perlu diterapkan metode pembelajaran yang memamfaatkan alat- alat laboratarium untuk memberikan pemahaman lebih langsung bagi siswa, dengan demikian daya serap siswa akan lebih mudah, sehingga prestasi belajar siswa mwningkat.
3.      Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan SMPN1 kutablang dapat meningkatkan penerapan metode pembelajaran eksperimen dan penggunaan alat – alat laboratarium dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan pemahaman siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika.

E.     Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam proposal penelitian adalah melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran fisika bagi siswa kelas II3 SMPN 1 kutablang.

F.     Pembatasan masalah
Agar dapat melaksanakan penelitian yang berpusat pada permasalahan yang timbul maka penulis memberikan batasan sebagai berikut :
1.      Metode yang digunakan adalah eksperimen, karena metode eksperimen dapat dijadikan sebagai salah satu cara meningkatkan pemahaman / daya serap siswa terhadap pelajaran fisika, sehingga prestasi siswa meningkat.
2.      Indicator efetivitas proses belajar mengajar fisika yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika.

G.    Defenisi oprasional 
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam serangkaian kegiatan yang telah dilakukan secara sadar oleh seorang yang mengakibatkan perubahan pengetahuan.
Model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Model pembelajaran eksperimen adalah ………………



















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.      Pengertian belajar dan prestasi belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap seperti yang diharapakan kegiatan belajar dapat berlangsung disekolah atau diluar sekolah. Menurut H. Malik (2003 : 154) mengatakan bahwa.” Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah cirri khas manusia yang membedakannya dengan hewan. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya yang berlangsung seumur hidup, kapan saja dan dimana, baik sekolah, dikelas, dijalanan dalam waktu yang ditentukan sebelumnya. Namun demikian suatu hal yang sudah pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh artikel dan waktu tertentu, berbeda hasilnya dengan kegiatan yang dilakukan oleh hewan (yang sering dikatakan belajar).”
Belajar merupakan tujuan yang harus dicapai. Hala ini dikemukakan oleh Imaluddin (1980 : 40) sebagai berikut : “ belajar akan belajar dengan baik bila disertai dengan tujuan yang jelas”. Dari kutipan ini dapat disimpulkan bahwa belajar tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak disertai dengan tujuan yang jelas, maka langkah pertama yang harus dilakukan dalam situasi pelajaran dengan baik adalah membimbing siswa untuk menentukan tempat diarahkan kegiatannya. 

1.           Factor yang mempengaruhi belajar
1.                       Factor intelegensi
factor integensi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar, intelegensi merupakan kemampuan seseorang berbuat seseuatu dengan cara tertentu. Intelegensi juga sering diartikan sebagai kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan / belajar dari pengalaman. Presatasi belajar seseorang dapat ditentukan oleh lingkungan dimana seseorang tersebut berada. Selain factor lingkungan, tingkat kecerdasan seseorang juga dipengaruhi oleh factor bawaan yang berupa gen yang diturunkan dari orang tuanya.  

2.                       Factor motivasi
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai sumber penggerak dalam diri siswa sehingga menimbulkan semangat dalam melakukan aktifitas belajar. Menurut Nasution (1982 : 76) “ Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi sehingga seorang anak ingin melakukannya. Anak yang mempunyai intelegensi tinggi mungkin gagal dalam pelajaran jika kekurangan motivasi”. Dari kutipan diatas, motivasi sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa yang kurang memilki motivasi belajar, walaupun intelegensi yang dimilikinya yang tinggi, akan mempengaruhi hasil belajar yang diperolehnya, sehingga menghambat siswa tersebut untuk mendapatkan hasil yang baik.   






BAB III
METODE PENELITIAN

1.                       Jenis Penelitan
Penelitian yang dilaksanakan pad siswa kelas II/3 SMP N 2 Kutablang ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat aktifitas dan kreatifitas belajar siswa, juga bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar sehingga diharapkan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa agar lebih meningkat.
2.                       Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal ………….. sampai dengan ………….. Berdasarkan tempat ditemukan permasalahan, maka lokasi Penelitian ini adalah di SMP N 2 Kutablang pada kelas 2.
3.                       Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan pada aktifitas dan kreatifitas siswa untuk memungkinkan diperolehnya gambaran keefektifan tindakan yang dilakukan.
-   Perencanaan awal
Guru merencanakan kegiatan penelitian tindakan kelas dengan menentukan kegiatan serta penerapan yang akan dilakukan. Pada perencanaan awal ini, guru mengidentifikasi maslah yang terjadi dikelas serta penentuan suatu penyelesaiannya dengan mengguanakan metode pembelajaran tertentu.
-   Pernecanaan tindakan
Guru membuat Rencana PElaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Guru membauat jadwal perencanaan, mempersiapkan alat dan media yang diperlukan dalam penelitian.
-   Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindkan dilakukan sesuai waktu yang telah direncanakan. Penelitian dilaksanakan oleh guru kelas dan dapat bekerja sama dengan petugas Laboratorium yang terbentuk dalam satu tim agar hasil nya maksimal.
-   Observasi
Merupakan kegiatan pengamatan / pengambilan data untuk mengetahui seberapa jauh tindakan. Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
-   Refleksi
Guru mengadakan refleksi untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa terhadap penelitian yang telah dilaksanakan sebagai pedoman atau acuan dalam pelaksanaan siklus berikutnya.
4.                       Populasi dan Sampel
Populasi adlah keseluruhan individu yang dijadikan subjek penelitian. Maka oleh karena itu populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas II/3 SMP N 2 Kutablang.
Sampel Penelitian adalah bagian dari populasi yang dijadikan sebagai sumber data. Adapun sampel adalah siswa kelas II/3.
5.                       Tehnik Pengumpulan data
Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis melaksanakan dengan tehnik tes, tes akan dilaksanakan terhdap siswa kelas II/3 SMP N 2 Kutablang. Tes yang dilaksanakan meliputi tes awal dan tes akhir. Adapun tahap-tahap yang peneliti lakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :
a.                        Melaksanakan tes awal yang berhubungan dengan materi.
b.                       Melakukan proses pembelajaran materi  melalui penerapan metode eksperimen.
c.                        Mengadakan tes akhir untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.
d.                       Membagikan angket kepada siswa untuk mengetahui respon mereka terhadap penerapan metode eksperimen pada materi bayangan pada lensa.
6.                       Instrumen Penelitian
Adapun instrument yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :
a)                       Tes, yang meliputi tes awal dan tes akhir. Dalam pelaksanaan tes ini peneliti menyiapkan soal sebanyak 20 item bentuk pilihan ganda.
b)                       Angket
Tujuan pembagian angket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan metode eksperimen dalam proses pembelajaran fisika.
7.                       Analisis data
Dalam rangka menganalisis data hasil pembelajaran materi bayangan pada lensa. Penulis menggunakan rumus seperti dikemukakan oleh Arikunto (1993 : 263) yaitu :
Ket :
 
Md   : Mean dari Perbedaan Pretest dan Posttest
Xd   : Defiasi Masing-masing subjek (d-Md)
          : Jumlah Kuadrat Deviasi
N  : Subjek pada sampel
d.b   : ditentukan dengan N-1
Selanjutnya untuk derajat kebebasan (db) = N-1 dan 2,0,05. Akhirnya peneliti membandingkan antara nilai hitung dengan nilain table criteria pengujian terima Ha, jika terhitung > t table, dlam hal lain H0 ditolak.
Untuk menganalisis respon siswa berdasarkan jawaban dari angket yang telah diisi, maka peneliti menggunakan analisis presentase. Analisis presentase ini digunakan untuk mengetahui berapa persen siswa yang menyukai pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

                 Ket :
P : Presentase,
F : Jumlah siswa yang menyukai pembelajaran tersebut,
N : Jumlah sampel

No comments: