Wednesday, March 11, 2015

Model Sains



A.    PENDAHULUAN
Ilmu Fisika sebagai disiplin sains mengandung unsur pengetahuan deklaratif dan prosedural. Dengan demikian mempelajari Fisika sebagai pengetahuan deklaratif menghasilkan perubahan sistem konseptual individu, melalui pembentukan konsep dan asimilasi konsep (Ausubel, 1968). Sedangkan sifat prosedural Fisika mengembangkan keterampilan proses sains individu melalui praktikum.

Model Pembelajaran Praktikum Diskriptif–Empiris Induktif–Hipotetis Deduktif” (model pembelajaran praktikum D–E–H) merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan tiga macam siklus belajar ayitu : deskriptif, empiris-induktif dan hipotetis-deduktif (Lawson, 1994). Penggunaan tiga siklus belajar dalam Model Pembelajaran Praktikum ini memerlukan perbedaan dalam inisiatif, pengetahuan, dan kemampuan penalaran dari para siswa.

Model Pembelajaran Praktikum untuk meningkatkan kemampuan berpikir formal siswa dalam penelitian ini, memberikan pengalaman belajar siswa melalui praktikum dengan menggunakan tiga macam siklus belajar: deskriptif, empirisinduktif dan hipotetis-deduktif (Lawson, 1994). Ketiga siklus ini menunjukkan suatu kontinuum dari sains deskriptif hingga sains eksperimental. Siklus belajar deskriptif membutuhkan hanya pola-pola deskriptif (yaitu: seriasi, klasifikasi, konservasi); siklus belajar hipotetis-deduktif membutuhkan pola-pola tingkat-tinggi (yaitu: pengontrolan variabel, penalaran korelasional, penalaran hipotetis-deduktif). Siklus belajar empiris-induktif bersifat intermediate dan membutuhkan pola-pola penalaran deskriptif tetapi secara umum melibatkan pola-pola tingkat-tinggi (Lawson, 1988).

B.     Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan penelitian. Tahap pertama, studi deskriptif teoretik untuk menentukan percobaan-percobaan yang dapat dikembangkan dari materi pembelajaran, dan dilanjutkan dengan studi analisis  teoretik pada uji coba model. Berikutnya tahap kedua, studi eksperimental digunakan pada implementasi dan evaluasi pembelajaran MPP DEH (Model Pembelajaran Praktikum DiskriptifEmpiris InduktifHipotetis Deduktif) tersebut.

Adapun 5 kelas yang digunakan dalam penelitian ini, seluruhnya berjumlah 226 siswa. Dari jumlah tersebut yang tidak mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran sebanyak 10 siswa, sehingga yang dapat menjadi subyek penelitian sebanyak 216 siswa.

C.    Hasil dan Pembahasan
Melalui pembelajaran MPP D–E–H, keterampilan “merumuskan hipotesis”, keterampilan “mengendalikan variabel” dan keterampilan “merancang percobaan” dapat dikembangkan pada kelompok SMA dengan prestasi akademik sedang maupun kelompok SMA dengan prestasi akademik tinggi. Ini merupakan dampak positif dari perbaikan keterampilan proses sains siswa.

D.    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
a.      Kelebihan
Semua hasil analisis data tersaji dengan rinci dalam jurnal ini.
b.      Kelemahan
Penelitian ini menggunakan pengolah data dengan statistic yang rumit.

No comments: