Wednesday, March 11, 2015

Lesson Study



A.    PENDAHULUAN
Salah satu penyebab rendahnya hasil pendidikan adalah kualitas guru yang rendah. Dilihat dari pembelajaran yang diterapkan oleh guru di lapangan terdapat kecenderungan bahwa proses belajar mengajar di kelas berlangsung secara klasikal dan hanya bergantung pada buku teks dengan metode pengajaran yang menitikberatkan proses menghafal daripada pemahaman konsep dan guru sebagai pusat pembelajaran. Pengembangan keterampilan proses pada siswa sangat jarang dilakukan. Guru kurang mampu melakukan praktek pengajaran yang mengarah pada keterampilan proses (Zamroni, 1999).
Berdasarkan hasil angket, observasi, dan wawancara dengan guru-guru sekolah-sekolah mitra Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI (Tim piloting plus, 2004) dapat disimpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang terkait dengan kemampuan guru yaitu: penguasaan materi ajar, penguasaan pedagogik, kemampuan menterjemahkan kurikulum dalam merancang pembelajaran, kemampuan melakukan asesmen, dan keterampilan mengajar. Upaya peningkatan mutu pembelajaran senantiasa dilakukan melalui berbagai pelatihan guru, namun belum memberikan dampak yang diharapkan. Hal ini disebabkan guru yang dilatih adalah yang setelah kembali dari pelatihan kesulitan mengimbaskan pada guru-guru lain di daerahnya bahkan tidak sedikit kesulitan mengimplementasikan hasil-hasil pelatihan di sekolahnya sendiri.
Kegiatan lesson study merupakan wahana saling belajar untuk  mewujudkan learning cummunity diantara peserta kegiatan dan mencobakan sesuatu yang baru serta melihat apa yang telah direncanakan ketika diimplementasikan itu sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Dengan kegiatan lesson study peserta dapat saling belajar merencanakan, menyusun dan mengembangkan serta mengujicobakan komponen-komponen RPP pada situasisituasi yang sesuai dengan kelas belajar masing-masing.
Lesson study suatu strategi pembinaan profesi pendidik berkelanjutan melalui prinsip-prinsip kolegalitas, mutual learning dan learning community (Sumar Hendayana dkk. 2007).

B.     Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di MGMP Fisika SMP/MTs Kabupaten Sumedang wilayah Situraja. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Sepetember 2007 di delapan sekolah dengan subjek penelitian adalah sembilan orang guru Fisika SMP dan MTs MGMP Kabupaten Sumedang Wilayah Situraja. Teknik pengambilan dan instrumen pengumpulan data dilakukan dan dikembangkan berdasarkan permasalahan yang akan diteliti
Pelaksanaan lesson study meliputi tiga tahap yaitu: perencanaan (plan) Pelaksanaan (do), dan refleksi (see). Pada tahap perencanaan dimulai dengan mengkaji berbagai literatur dan hasil penelitian yang relevans serta melakukan analisis situasi dilapangan, ditemukan permasalahan yang akan diteliti.

C.    Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data pada hasil penelitian nampak bahwa semua guru sudah mampu mengamati aktivitas siswa secara tajam. Perbedaan komponen aktivitas siswa yang teramati guru terjadi bukan hanya karena kemampuan guru mengamati tetapi juga karena frekuensi kemunculan dan kemudahan pengamatan indikator masing-masing komponen aktivitas tidak sama. Misalnya aktivitas menyimpulkan frekuensinya lebih rendah dibandinhgkan merangkai alat. Indikator siswa mengapresiasi prestasi temannya selain frekuensinya jarang juga indikatornya lebih sulit teramati.

D.    Komentar
1.      Kelebihan dalam penelitian dengan menggunakan kegiatan lesson study dijelaskan secara terperinci tahap-tahap yang dilakukan dalam menerapkan  kegiatan tersebut.
2.      Kekurangan dalam penelitian ini tidak semua masalah yang muncul dibahas dengan baik.

No comments: