Wednesday, November 19, 2014

Penjelasan Pendidikan Berkarakter dalam kurikulum 2013 (Part 3)



C.    Kurikulum 2013
a)      Maksud dan tujuan
Kurikulum 2013 sudah banyak kita pelajari dan dengar-dengar bukan ? tapi apakah semua guru sudah memahami maksud dan tujuan dari kurikulum 2013 ! menurut hasil survey masih banyak guru yang mempaktikkan kurikulum 2013 yang berkebalikan dari tujuan kurikulum tersebut. Masih banyak kita temukan guru mengajar dengan system awal walaupun guru tersebut sudah diberikan bekal pelatihan. Jadi pertanyaan buat kita, mengapa hal ini bisa terjadi bukan ? Sebelum mimin dan sahabat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak dulu penjelasan maksud dan tujuan dari kurikulum 2013 tersebut.
Dalam mengajar kurikulum 2013 seorang guru harus mensingkronkan dengan visi dan misi dari sekolah yang diajarkannya. Hal ini dilakukan supaya ketuntasan dari setiap siswa sesuai seperti yang diharapkan oleh warga sekolah. Jangan terlalu berpedoman pada format yang diberikan oleh pemerintah tapi harus disesuaikan berdasarkan kemampuan dan kelengkapan sarana prasarana daerah masing-masing. Format yang diberikan oleh pemerintah Cuma bisa dipedomankan tapi tidak semua harus diikuti asal tidak keluar dari pembelaran saintifik, penilaian otentik dan 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan). Mengapa demikian ?  Karena didalam kurikulum 2013 guru disuruh mengembangkan potensinya dan siswa, dimana antara satu daerah dengan daerah lain berbeda karakter/akhlak, pengetahuan, dan sarana prasarana yang tersedia.
Pada kurikulum sebelum kurikulum 2013 selalu dikedepankan nilai akademik yang tinggi sehingga nilai religious dari setiap anak sudah tergeser jauh yang mengakibatkan kader-kader masa depan yang buruk dibidang sikap tapi tinggi dibidang pengetahuan. Berdasarkan kejadian tersebut maka pada kurikulum 2013 dibebankan kepada guru supaya jangan mendidik siswa untuk mengejar nilai akademik yang tinggi tetapi seorang guru harus mendidik siswa antara ilmu pengetahuan dengan ilmu agama sejajar seperti yang sudah bahas pada Hubungan ilmu pengetahuan dengan pendidikan berkarakter. Karena dikatakan siswa itu sukses kita didik apabila sikap dia sejajar dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan oleh siswa.
Seorang guru harus bisa mendidik siswa untuk bisa mengamalkan materi yang sudah dipelajari untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan supaya siswa sadar bahwa mereka belajar disekolah bukan hanya untuk mendapat nilai saja tapi ada mamfaat yang bisa dia gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pada saat dia sudah lulus ilmu pengetahuan yang ia dapat tidak digunakan untuk hal yang tidak baik karena sudah dibekali juga dengan ilmu agama kepada dia.
b)     Fungsi KI (Kompetensi Inti)
Pasti sahabat tidak asing lagi dengan KI bukan ! tapi tau tidak sahabat masih ada guru yang masih belum mengerti tentang KI ini. Mengapa demikian ! karena ada guru yang selalu menanyakan tentang fungsi dari KI 1 dan 2 pada mata pelajaran yang bukan mata pelajaran agama, Bimpen dan PPKN. Menurut guru tersebut KI 1 dan KI 2 tidak diperlukan pada mata pelajaran umum, padahal menurut kita pikir kurikulum 2013 dituntut untuk mengedepankan akhlak peserta didik. Mungkin guru tersebut belum mengerti tentang fungsi dari setiap KI pada setiap bidang studi.
Menurut mimin berikut fungsi dari setiap KI :
-          KI 1 berfungsi supaya siswa tau dan mensyukuri dari mana asal muasal semua benda yang ada di alam semesta ini.
-          KI 2 berfungsi supaya akhlak dan sikap dari siswa terbentuk sesuai dengan yang dituliskan dalam al-quran.
-          KI 3 berfungsi untuk menambah pengetahuan berdasarkan teori yang dipelajari.
-          KI 4 berfungsi untuk mendidik siswa untuk kreatif dan berani untuk berdiri didepan kawan banyak.
Jadi bagaimana fungsi dari setiap KI itu diterapkan didalam setiap bidang study ? Apakah harus selalu berurutan dan bagaimana kita jelaskan spiritual dan sikap pada bidang study yang bukan bidang study agama, Bimpen dan PPKN ?
Untuk menjawabnya mari simak sekali lagi penjelasan dibawah ini. Untuk bidang study agama, Bimpen dan PPKN setiap KI itu sudah pasti berurutan kita ajarkan sedangkan untuk bidang study selain bidang study agama, Bimpen dan PPKN KI 1 dan KI 2 diterapkan pada akhir pertemuan. Maksudnya ialah pertama pada saat masuk kedalam ruang kelas guru langsung masuk dengan KI 3 dan KI 4. Setelah proses pembelajaran selesai seorang guru menjelaskan kepada siswa tentang mamfaat dan makna religious serta sikap yang harus dilakukan pada materi yang sudah dipelajari. Silahkan sahabat baca kembali Hubungan ilmu pengetahuan dengan pendidikan berkarakter untuk lebih jelasnya.
Dalam kurikulum 2013 juga ditekankan tentang penilaian spiritual dan sikap pada setiap siswa. Untuk penilaian ini dapat kita buat rubric penilaian yang berbentuk deskripsi jangan dalam bentuk penilaian angka. Misalnya :
No
Nama
Sikap
Nilai
Deskripsi
Teliti
Jujur
Bertanggung Jawab
1
Rifkan
2
3
2
B
Rifkan memiliki tingkat ketelitian yang kurang, jujur sudah lumayan dan masih kurang bertanggung jawab
2
Fadhil
3
3
3
A-
Fadhlun memiliki sikap yang seimbang tetapi masih memiliki kekurangan.
3
Ikram
3
2
2
B
Ikram memiliki ketelitian yang lumayan tapi masih kurang pada hal kejujuran dan tanggung jawab.
Skala nilai :
1 = tidak pernah
2 = kadang-kadang
3 = sering
4 = selalu
Dari contoh penilaian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan nilai yang diberikan dalam bentuk huruf walaupun hurufnya sama sama tapi ada perbedaan di dalam deskripsinya. Inilah yang ditekankan dalam kurikulum 2013.
Note :
                Apabila siswa tidak tuntas dalam menerima pelajaran maka siswa tersebut harus mengikuti remedial. Yang menjadi tanda tanya, bagaimana bentuk remedial yang dimaksud disini ! Apakah dalam bentuk soal ataupun dalam bentuk mengajar kembali ? 
               Untuk bisa menjawabnya mari simak contoh berikut ini : "Misalkan kita memiliki motor 4 buah, semuanya mogok, yang 1 mogok karena bensin habis, yang 2 mogok karena kempes ban, yang 3 mogok karena putus rantai, dan yang 4 mogok karena busi hangus. Kita ambil satu solusi yaitu kesemua motor tersebut di isi bensin semua, apakah semua motor akan jalan ? Tidak, malah motor yang habis bensi saja yang akan bisa jalan sedangkan yang lain akan tetap ditempat" Bagaimanakah maksud dari contoh diatas !
              Motor tersebut adalah ibarat seorang siswa yang tidak tuntas dalam proses belajar mengajar, tetapi seorang guru memberikan solusi cuma dengan satu cara. Maka yang akan terjadi adalah cuma siswa yang cocok dengan solusi tersebut yang tuntas, sedangkan yang lain masih sama seperti yang dulu. Jadi dapat kita simpulkan untuk mengadakan remedial harus beragam cara sesuai dengan permasalahan yang terjadi.


Kalau ada yang kurang berkenan tolong di komentnya ya sahabat..
Wassalamu’alaikum.wr.wb
Bersambung….

No comments: