A. PENDAHULUAN
Salah satu penyebab
rendahnya hasil pendidikan adalah kualitas guru yang rendah. Dilihat dari
pembelajaran yang diterapkan oleh guru di lapangan terdapat kecenderungan bahwa
proses belajar mengajar di kelas berlangsung secara klasikal dan hanya
bergantung pada buku teks dengan metode pengajaran yang menitikberatkan proses
menghafal daripada pemahaman konsep dan guru sebagai pusat pembelajaran.
Pengembangan keterampilan proses pada siswa sangat jarang dilakukan. Guru
kurang mampu melakukan praktek pengajaran yang mengarah pada keterampilan
proses (Zamroni, 1999).
Berdasarkan hasil angket,
observasi, dan wawancara dengan guru-guru sekolah-sekolah mitra Jurusan
Pendidikan Fisika FPMIPA UPI (Tim piloting plus, 2004) dapat disimpulkan
bahwa ada beberapa permasalahan yang terkait dengan kemampuan guru yaitu:
penguasaan materi ajar, penguasaan pedagogik, kemampuan menterjemahkan
kurikulum dalam merancang pembelajaran, kemampuan melakukan asesmen, dan
keterampilan mengajar. Upaya peningkatan mutu pembelajaran senantiasa dilakukan
melalui berbagai pelatihan guru, namun belum memberikan dampak yang diharapkan.
Hal ini disebabkan guru yang dilatih adalah yang setelah kembali dari pelatihan
kesulitan mengimbaskan pada guru-guru lain di daerahnya bahkan tidak sedikit
kesulitan mengimplementasikan hasil-hasil pelatihan di sekolahnya sendiri.
Kegiatan lesson study merupakan
wahana saling belajar untuk mewujudkan learning
cummunity diantara peserta kegiatan dan mencobakan sesuatu yang baru serta
melihat apa yang telah direncanakan ketika diimplementasikan itu sesuai dengan
yang diharapkan atau tidak. Dengan kegiatan lesson study peserta dapat
saling belajar merencanakan, menyusun dan mengembangkan serta mengujicobakan
komponen-komponen RPP pada situasisituasi yang sesuai dengan kelas belajar
masing-masing.
Lesson study suatu strategi pembinaan profesi pendidik
berkelanjutan melalui prinsip-prinsip kolegalitas, mutual learning dan learning
community (Sumar Hendayana dkk. 2007).
B.
Metode Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di MGMP Fisika
SMP/MTs Kabupaten Sumedang wilayah Situraja. Penelitian ini dilaksanakan dari
bulan Maret sampai dengan Sepetember 2007 di delapan sekolah dengan subjek
penelitian adalah sembilan orang guru Fisika SMP dan MTs MGMP Kabupaten
Sumedang Wilayah Situraja. Teknik pengambilan dan instrumen
pengumpulan data dilakukan dan dikembangkan berdasarkan permasalahan yang akan
diteliti
Pelaksanaan lesson study meliputi tiga tahap yaitu: perencanaan (plan)
Pelaksanaan (do), dan refleksi (see). Pada tahap perencanaan dimulai
dengan mengkaji berbagai literatur dan hasil penelitian yang relevans serta
melakukan analisis situasi dilapangan, ditemukan permasalahan yang akan
diteliti.
C.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data pada hasil penelitian nampak bahwa semua
guru sudah mampu mengamati aktivitas siswa secara tajam. Perbedaan
komponen aktivitas siswa yang teramati guru terjadi bukan hanya karena
kemampuan guru mengamati tetapi juga karena frekuensi kemunculan dan kemudahan
pengamatan indikator masing-masing komponen aktivitas tidak sama. Misalnya
aktivitas menyimpulkan frekuensinya lebih rendah dibandinhgkan merangkai alat.
Indikator siswa mengapresiasi prestasi temannya selain frekuensinya jarang juga
indikatornya lebih sulit teramati.
D.
Komentar
1. Kelebihan dalam penelitian dengan
menggunakan kegiatan lesson study dijelaskan secara terperinci tahap-tahap yang
dilakukan dalam menerapkan kegiatan
tersebut.
2. Kekurangan dalam penelitian ini tidak
semua masalah yang muncul dibahas dengan baik.
No comments:
Post a Comment