1. Latar Belakang
Masalah
Salah satu tujuan pelajaran IPA (FISIKA) di SMP
(Puskur Balitang Depdiknas, 2002) adalah agar siswa menguasai berbagai konsep
dan prinsip IPA (FISIKA) untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Pengajaran fisika di SMP juga dimaksudkan untuk pembentukan sikap yang lanjut
karena merasakan keindahan dalam keteraturan perilaku alam serta kemampuan
fisika dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dan penerapan fisika dalam
teknologi (Puskur Balitbang Depdiknas, 2002)
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai tingkat
kemampuan berbeda. Pembelajaran kooperatif dapat membawa keuntungan bagi
kelompok bawah (kemampuan rendah) maupun kelompok atas (kemampuan tinggi) yang
bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
2. Landasan Teoritis
Dilihat dari karakteristik siswa yang rata-rata
memiliki latar belakang pengetahuan yang relatif rendah, perlu dikembangkan
model pembelajaran yang memungkinkan terjadinya sering pengetahuan antara teman
sejawat dan antar siswa dan guru. Siswa perlu diberikan kesempatan untuk
belajar secara interaktif kerjasama dengan teman dalam dikembangkan pemahaman
terhadap konsep-konsep dan prinsip-prinsip penting. Model pembelajaran yang
mendukung masalah ini adalah pembelajaran kooperatif (Ibrahim, M. & Nur,
2002 : 18).
3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini
data yang diperlukan adalah kualitas interaksi siswa dalam pembelajaran dan
hasil belajar siswa. Untuk memperoleh data penelitian tersebut adalah dengan
tehnik obsevasi dan teknik tes. Lembar observasi untuk mengukur (1) Aspek
kualitas interaksi siswa yang meliputi berdiskusi dan bertanya, (2) hasil
belajar dalam aspek afektif, dan (3) hasil belajar dalam aspek psikomotorik.
Tes digunakan untuk mengukur kualitas hasil belajar siswa dan mengukur
kemampuan memecahkan masalah (aspek kognitif).
Data penelitian
dianalisis menggunakan tehnik analisis data secara deskriptif, yaitu dengan
mendeskripsikan kualitas interaksi siswa dan kualitas hasil belajar siswa.
4. Hasil dan
Pembahasan
Pada siklus 1 rerata
kompetensi dasar sudah mencapai kriteria keberhasilan pada kognitif, aspek
psikomotor dan aspek afektif. Pada
siklus 2 terjadi peningkatan ketercapaian rerata kompetensi dasar pada ketiga
aspek kompetensi dasar, demikian juga pada kualitas proses pembelajaran yang
ditunjukkan oleh interaksi siswa. Pada siklus 3 juga terjadi peningkatan
ketercapaian rerata kompetensi dasar fisika siswa pada ketiga aspek yaitu :
rerata aspek kognitif mencapai 78.8, rerata aspek psikomotor mencapai 80.56 dan
rerata aspek afektif mencapai 76.81. Demikian juga kualitas interaksi siswa
reratanya 78.31 yang masuk kualitas interaksi baik.
5. Komentar